Sayur-sayuran khas Dayak Ngaju
Usaha ini dimulai dengan memperhatikan kekayaan
potensi hutan dan lahan yang ada di daerah kawasan Kota Palangka Raya. Potensi
hutan dan lahan yang masih baik dan melimpah harus dioptimalkan dan
dimanfaatkan sebaik mungkin oleh kita. Salah satunya yaitu sayur-sayuran yang biasa
kita dapatkan di hutan dan lahan di daerah Kota Palangka Raya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk usaha
ini yaitu memperhatikan kebutuhan nutrisi konsumen, karena pada zaman sekarang
banyak kita ketahui bahwa sayur-sayuran yang ada di pasaran banyak menggunakan
pupuk dari bahan kimia. Sehingga apabila hal tersebut terus berlangsung dapat
mengakibatkan dampak kesehatan jangka panjang. Selain itu faktor lain yang juga
perlu diperhatikan untuk usaha ini yaitu mempertahankan kesegaran sayuran saat
dipasarkan, karena konsumen lebih menyukai sayur-sayuran yang masih dalam
keadaan segar sebelum diolah mejadi makanan yang siap disantap.
Untuk mempermudah konsumen dalam hal mendapatkan
bahan pangan, perlu ada wadah untuk transaksi. Untuk hal ini maka produsen
penyedia sayur-sayuran harus menyiapkan wadah untuk melakukan transaksi,
misalnya lapak atau warung kecil dengan tampilan yang menarik. Serta untuk
meningkatkan jumlah konsumen dapat melakukan promosi dengan cara memberitakan
kepada keluarga, kalangan masyarakat setempat atau dengan menggunakan social media.
Ada
beberapa jenis sayur tradisional dalam sajian khas di meja makan pada kalangan
masyarakat Dayak Ngaju. Berikut beberapa di antaranya :
1. Rimbang (Terong Dayak / Solanum ferox L.)
Rimbang
termasuk dalam famili Solanaceae. Bentuknya bulat, banyak biji layaknya buah
terong pada umumnya, berwarna hijau, bila masak berwarna kekuningan dan ada
yang rasanya asam. Ada 3 (tiga) jenis Rimbang, yaitu Rimbang Masem (Terong
Asam) atau Solanum ferox L., Rimbang Bulu (Terong Asam Kecil, Bulat, Berbulu)
dan Rimbang Ampit (Terong Pipit). Dimasak menjadi masakan Juhu Asem Rimbang
(Kuah Asam Rimbang), Kandas Rimbang Bulu (Sambal Rimbang Bulu), Kandas Rimbang
Ampit Campur Papui Lauk Behau (Sambal Terong Pipit dengan Panggang Ikan Gabus).
2. Lantar
Lantar
merupakan uhat Kujang (akar Keladi) yang menjalar. Diperlukan keahlian dalam
mengolah dan memasaknya karena kalau tidak biasa bisa menimbulkan gatal di
tenggorokan. Contoh masakannya : Juhu Santan Lantar (Kuah Lantar Bersantan).
3. Kujang
Kujang
atau keladi diambil umbinya untuk dimasak. Sedangkan daunnya biasanya dijadikan
pakan babi.
4. Bajei
Bajei
merupakan tumbuhan liar sejenis pakis. Daunnya berwarna hijau dan pada pucuknya
menggulung. Bila dimasak memberikan cita rasa yg lain (dan enak tentunya)
dibanding sayuran yang biasa dijual di pasaran. Contoh masakannya : Oseng Bajei
(Tumis Bajei), Juhu Bajei (Kuah Bajei).
5. Kulat
Kulat
atau jamur, sama seperti jamur yang dimakan pada umumnya dan diambil langsung
dari alam. Dewasa ini Kulat (Jamur) ada beberapa yang dibudidayakan seperti
jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, dll.
Ada beberapa kulat yang lazim dikonsumsi masyarakat Dayak Ngaju, Kulat
Pinding (Jamur Kuping), Kulat Puti (Jamur Putih), Kulat Bantilung (Jamur yang
konon tumbuh ajaib setelah hujan lebat disertai petir ctarr membahana badai).
6. Kalakai
Kelakai
juga jenis pakis yang tumbuh liar di alam rawa dan gambut di Kalimantan Tengah.
Sayuran ini (konon katanya) mengandung kadar Fe (Zat Besi) yang tinggi yang
bagus untuk tambah darah, mencegah anemia, masa nifas bagi wanita setelah
melahirkan, masa penyembuhan pascaoperasi, dll. Contoh masakannya : Juhu
Kalakai (Sayur Bening Kelakai), Oseng Kalakai (Tumis Kalakai).
7. Singkah
Singkah
pada umumnya merupakan umbut-umbutan jenis tumbuhan yang berasal dari famili Palmae
yaitu Kelapa Sawit (Singkah Undus), Pohon Kelapa (Singkah Enyuh), dan jenis
Rotan seperti Singkah Marau, Singkah Uhut, Singkah Nange.
Dan
ada satu lagi dari famili Zingiberaceae yaitu Singkah Potok.
8. Ujau
Ujau
atau Rebung (Anak Bambu) juga merupakan makan favorit khas Dayak Ngaju dan di
Kalimantan Tengah pada umumnya.
9. Dawen Taya
Dawen
Taya merupakan tumbuhan berkayu keras yang tumbuh liar di pedalaman hutan
Kalimantan Tengah. Tanaman ini diambil daunnya sebagai penambah nikmat sensasi
masakan. Walaupun pahit di lidah tapi enak sensasi rasa pahitnya. Contoh
masakannya : Juhu Taya.
10. Lampinak
Lampinak
merupakan tumbuhan perdu liar yang merambat seperti tanaman pare. Tanaman ini
diambil daunnya direbus sebentar untuk dijadikan lalapan.
11. Pisang
Pisang
(Musa paradisiaca) biasa diambil baik itu batang muda (belum berbuah), buah
yang muda (belum masak), maupun Tongkol (jantung pisang) untuk disayur atau
diolah menjadi masakan tradisional yang lezat. Buahnya yang matang juga dibuat
menjadi penganan atau kue tradisional bernama Gaguduh (goreng pisang), Pais
Pisang, Kolak Pisang, Sumap Pisang (pisang dikukus dimakan bersama parutan
kelapa yang dikasih gula putih).